Senin, 03 September 2012

Penciptaan alam semesta

Penciptaan Alam Semesta Asal mula alam semesta digambarkan dalam Al Qur'an pada ayat berikut: "Dialah pencipta langit dan bumi." (Al Qur'an, 6:101) Keterangan yang diberikan Al Qur'an ini bersesuaian penuh dengan penemuan ilmu pengetahuan masa kini. Kesimpulan yang didapat astrofisika saat ini adalah bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang tejadi dalam sekejap. Peristiwa ini, yang dikenal dengan "Big Bang", membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada. Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi, energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi, energi, dan waktu. Fakta ini, yang baru saja ditemukan ahli fisika modern, diberitakan kepada kita dalam Al Qur'an 1.400 tahun lalu. Sensor sangat peka pada satelit ruang angkasa COBE yang diluncurkan NASA pada tahun 1992 berhasil menangkap sisa-sisa radiasi ledakan Big Bang. Penemuan ini merupakan bukti terjadinya peristiwa Big Bang, yang merupakan penjelasan ilmiah bagi fakta bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan. Penciptaan Alam Semesta menurut Al-Qur'an Terdapat dalil yang jelas di dalam Al-Quran tentang penciptaan alam semesta. Hal ini di jelaskan oleh Allah dalam Surah Fushshilat. Gambaran penciptaan alam di dalam Al-Quran adalah seperti berikut: Katakanlah: “Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam.” Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa." Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati." Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (QS Fushshilat [41] : 9-12). Kesimpulan dari ayat yang disampaikan oleh Allah kepada hambanya, terdapat enam tahap kejadian alam sebagaimana yang terdapat dalam surah Fushshilat. Tepat pada Waktu Nol, dengan perintah Allah “Kun” (Jadilah), pada masa yang sama terciptalah ruang dan bermulalah waktu melalui proses Big Bang. Dalam al-Quran, Allah S.W.T selalu memakai kalimah “Kun Fa Yakun” (Jadilah, maka jadilah). Dalam hal ini berarti bahwa Allah menciptakan alam ini melalui satu proses evolusi atau tahap yang berkeseimbangan, malahan sampai sekarang. “Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS Faathir [35] : 1) Pada tahap ini, alam semesta masih mempunyai energi dengan sebuah ‘gaya tunggal’. Kemudian karena berputarnya (spin) alam, menyebabkan suhu menjadi turun. Tahap pertama berakhir pada saat 10-43 detik sesudah Waktu Nol (Alam Semesta berdiameter 10-28c cm dengan kerapatan 1096 gram/ml dan suhu 1032 K), yaitu ketika gravitasi muncul sebagai gaya tersendiri. (The Big Bang) 10-43 detik – 10-34 detik Alam semesta masih sebesar zarah. Isinya: foton, partikel dan antipartikel elementer yang saling berinteraksi. Jumlah partikel dan antipartikel seimbang. Inflasionari: pembengkakkan 1020 – 1030 kali (10-34 detik sampai 10-10 detik) Beberapa partikel “hilang”, tinggal quark, foton, dan elektron. Neutrino lepas dari interaksi antar-partikel (10-10 detik sampai 10-5 detik) Kombinasi quark membentuk proton/neutron (inti atom) ------> atom Hidrogen prematur lahir. Antipartikel menghilang dalam jumlah banyak. (3 menit) Inti atom-atom logam terbentuk ---------> cikal-bakal bintang dan galaksi Alam semesta “bernyawa” -------> “kehidupan” dimulai (300.000 tahun) Foton lepas dari interaksi antar-partikelà Alam semesta “terang” (1000 juta tahun) Pembentukan galaksi-galaksi dan isinya (15.000 juta tahun) Kehidupan di Bumi dimulai, Adam dan Hawa diturunkan ke Bumi Penciptaan alam semesta tidak disebut secara langsung di dalam Al-Quran dan Hadits. Tetapi ada pernyataan umum yang menceritakan tentang penciptaan ini yang menujukkan bahawa Allah menciptakan makhluk pada permulaannya dan menambahkan dalam penciptaan apa pun yang dikehendaki-Nya. Dari bagian-bagian alam semesta yang banyak dinyatakan dalam al-Quran adalah penciptaan langit dan bumi serta segala hal yang ada antara kedua- duanya yaitu antara langit dan bumi. Ketika langit dan bumi diciptakan, telah wujud bahan-bahan penciptaan seperti asap. “Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa." Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati." (QS Fushshilat [4] : 11) Kemudian ketika langit dan bumi di ciptakan, sudah terdapat Arsy yang berada di atas air. Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata." (QS Huud [11] : 7) “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? ”. (QS Al Anbiyaa' [21] : 30) Langit dan bumi adalah dijadikan dari asap (kabut/nebula) seperti disebut dalam al-Quran, langit dan bumi pada mulanya adalah satu, kemudian, ia dipisahkan. Penyebutan air sebagai alas Arsy-Nya dapat memperkuatkan bahwa penciptaan itu, air yang berupa uap/kabut/nebula. Al-Quran secara tersurat menyebut penciptaan langit dan bumi dalam masa enam hari atau masa. “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing- masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.” (QS Al A'raaf [7] : 54) “Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian dia bersemayam di atas Arsy, (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia.” (QS Al Furqaan [59] : 59) “Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. ” (QS Fushshilat [41] : 12) Di dalam Al-Quran, tahap-tahap penciptaan tidak disebutkan dengan terperinci melainkan dinyatakan di dalam ayat-ayat. Contohnya, disebutkan bahwa langit dan bumi semula bersatu dan kemudian dipisahkan. Disamping itu, dinyatakan juga bahwa Allah menciptakan bumi dalam masa dua hari dan setelah itu, dipancangkan gunung-gunung agar bumi menjadi stabil, barulah Allah menciptakan langit sebelum berasap. Di dalam sebuah hadis juga disebut bahawa ketika diciptakan, bumi mulai bergoyang-goyang. Oleh itu Allah menciptakan gunung-gunung, setelah itu bumi berada dalam keadaan baik. Rasulullah memegang tangan Abu Hurairah, lalu bersabda, “Allah telah menciptakan bumi pada hari Sabtu, menciptakan gunung itu pada hari Ahad, menciptakan pohon pada hari Senin, menciptakan hal-hal yang tidak disukai pada hari Selasa, menciptakan cahaya pada hari Rabu, menyebarkan bintang-bintang di bumi pada hari Kamis dan menciptakan Adam pada hari Jum’at setelah Asar, sebagai penciptaan terakhir pada saat terakhir hari Jum’at antara Asar dan malam” (Hadits Muslim dan Ahmad). Sumber Raziman Bin Mohamed Akademi Pengajian Melayu Universiti Malaya. Silahkan mengutip dan/atau mempublikasikan sebagian atau seluruh artikel di Blog ini dengan menyebut sumber-nya. terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar